Jumat, 10 Desember 2010

Deep Mixing Method

Summary ini adalah sebuah studi kasus tentang perbaikan tanah Full-Scale Deep Mixing pada tanah lempung lunak yang diatasnya diberi embankment setinggi 6m. Deep mixing piles dilakukan dengan menggunakan teknik jet mixing dengan slurry semen bertekanan 20 MPa. Hasilnya dibandingkan dengan kondisi tanah dan embankment yang relatif sama namun tanpa improvement. Excess pore water pressure yang terjadi selama proses instalasi dicatat dan dimonitor, penurunan dipermukaan dan pergerakan lateral juga dimonitor selama dan setelah konstruksi. Hasilnya deep mixing dapat mereduksi penurunan (Settlement) dan pergerakan lateral (Lateral movement) sebesar 70 dan 80%.

Deposit lempung lunak memiliki kekuatan yang sangat kecil, kompresibilitas yang sangat tinggi dan cenderung untuk mengalami penurunan khususnya pada daerah atau kota-kota yang mengalami penyedotan air tanah secara masif. Salah satu teknik untuk mengatasi hal tersebut yaitu Deep Mixing Method/DMM, dalam metode ini chemical agent yaitu powder atau slurry kapur atau semen dicampur dengan tanah untuk membuat soil-cement piles. Ketika proses pengerasan selesai maka soil-cement piles akan berperan sebagai reinforced dan akan menambah kapasitas daya dukung dari tanah lunak. Metode mixing terbagi atas 2 yaitu metode mekanik dan jet mixing. Secara mekanik berarti mixing dilakukan oleh mixing blade dan secara jet mixing maka dilakukan dengan water/slurry jet. Karena metode ini akan mengakibatkan kandungan air yang tinggi (Cement slurry) dan juga memang lempung lunak memiliki kandungan air yang besar maka metode ini membutuhkan waktu untuk ion exchange, flocculation dan reaksi pozzolanic. Dalam paper ini, full scale DMM diaplikasikan pada deposit lempung lunak Bangkok yang dibebani dengan embankment setinggi 6m, instrumentasi dan monitoring selama 1 tahun, tujuannya untuk mengetahui karakteristik DMM (Jet mixing ) pada tanah lempung lunak Bangkok dan dibandingkan dengan situasi yang sama tanpa DMM.