Jumat, 24 Februari 2012

Aston Luwuk Hotel and Conference Center : Welcome to the most recommended CITY for SULTIM



Untuk mendukung pembangunan kota Luwuk, keberadaan hotel dengan ketersediaan akomodasi dan fasililtas konferensi berstandar internasional menjadi tolak ukur perkembangan dan perdagangan kota tersebut. Hadir menawarkan 92 kamar dan suite room yang luas berbalut fasilitas - fasilitas yang berstandar hotel internasional. Aston Luwuk Hotel di desain cukup lengkap memenuhi kebutuhan para tamunya.
Termasuk restoran, coffee shop, kolam renang, serta beberapa ruang pertemuan dan sebuah grand ballroom berkapasitas lebih dari 1000 orang, sengaja dihadirkan di hotel satu ini. Kota Luwuk sendiri merupakan Ibukota dari Kabupaten Banggai yang berlokasi di sebelah Timur, Sulawesi Tengah. Terkenal dengan keindahan alam sekitarnya, Luwuk juga menawarkan berbagai macam daya tarik seperti air terjun Salodik dan Tontoun, teluk Lalong serta pantai Bua Lemo yang masih terjaga keasliannya. Melihat pertumbuhan kota yang maju dengan cepat.
Beberapa tahun terakhir, Aston International juga melirik wilayah-wilayah yang berkembang di seluruh Indonesia. Tidak hanya terfokus pada destinasi utama seperti Jakarta dan Bali. Salah satu wilayah konsentrasinya dalam pengembangan jaringan hotel Aston adalah pembangunan Aston Luwuk hotel. "Kami bertujuan untuk menawarkan jaringan hotel terluas dan paling konsisten di Indonesia, terutama untuk hotel bisnis atau konferensi yang berkelas," Ucap komentar Norbert Vas, Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Aston International.
"Saat ini, Aston memiliki portofolio lebih dari 40 hotel yang tersebar dari pelosok Barat. Wilayah Medan di Sumatera hingga pelosok Timur Jayapura di Papua, sedang kami persiapan untuk membuka sebuah hotel baru. Setiap dua minggu sekali dimulai dari sekarang hingga akhir tahun 2013," terangkan Norbert Vas. Dalam sesi peletakan batu pertama Aston Luwuk Hotel dan Conference Center. Jajaran manajemen serta Direksi juga melakukan pemotongan nasi tumpeng sebagai bentuk tanda diresmikannya pembangunan Aston Luwuk Hotel dan Conference Center.
Hadir dalam sesi peletakan batu pertama Aston Luwuk, Ande Tomang selaku Komisaris Utama PT. Nyiur Mas Mandiri serta Muksir Madja SH. MH selaku Sekertaris Kabupaten Banggai dan manajemen PT. Nyiur Mas Mandiri. Sedangkan dari pihak Aston Internasional, hadir pula Jules Brookfield selaku Director of Technology Aston International, didampingi oleh Ruben Beda Kulle, Business Development Director Aston International dan dr. Soenardi Sudartan, Direktur Utama PT. Nyiur Mas Mandiri. (Sumber : http://www.rumahdanproperti.com

Senin, 06 Februari 2012

BANDARA SA AMIR BUBUNG LUWUK


Kabupaten Banggai yang beribukotakan Luwuk, mempunyai sumber daya alam yang sangat ber­nilai ekonomi tinggi, antara lain adanya kandungan gas alam yang kini sedang dieksploitasi. Keka­ya­an alam suatu daerah, sudah tentu harus ditunjang adanya sektor perhubungan, dan untuk daerah ini dapat dikatakan cukup memadai, karena telah ditunjang 5 pe­labu­han laut temasuk Pelabuhan Tangkiang yang hingga kini belum teroperasi maksimal, 2 pelabuhan penyeberangan dan dilengkapai pula bandar udara kelas III Syukuran Aminuddin Amir Luwuk Ka­bu­pa­ten Banggai, yang awal pengoperasiannya diresmikan oleh Menteri Perhubungan, Rusmin Nurjadin. 
Adapun letak dari badara ini, yaitu sejajar dengan garis pantai selatan peling selatan peling dan berada di kaki bukit dengan ketinggian 17 m diatas permukaan air laut, dan  arah landasan pacu (:) 04–22. Bandara ini, sejak tahun 1974 oleh Pemerintah Kabupaten Banggai dibangun lapangan terbang pertama kali dengan panjang landasan 850 m x 30 m dengan kontruksi onderlag dan pemadatan. Adapun status bandara sebelumnya adalah Lapangan Terbang Peritis Bubung, yang selanjutnya kini, sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No KM 68 Tahun 2002, status Bandar Udara ini menjadi Bandar Udara Kelas III, guna melayani kepentingan umum serta menunjang kegiatan perekonomian, pelayanan publik dan memperkuat landasan pembangunan berkelanjutan. 
Kepala Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, Umar B Linggulu kepada Jaya Pos mengatakan, guna mengantisipasi pembangunan Kabupaten Banggai kedepan, lapangan terbang direncanakan berada pada koordinat 01"02"25" sampai dengan 122.46"7 E dengan E Elevasi 17 Meter (55,76 feet). Bandara ini sampai tahun 2009 sudah resmi dapat didarati pesawat berbadan lebar 737-300. Tahun 2010 mendapat alokasi dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk mendanai kegiatan yang meliputi beberapa item pekerjaan, meliputi pekerjaan overlay landasan seluas 9000 m, pengadaan dan pemasangan lampu landasan/air field (AFL) dan mals, penambahan daya 53 KVA menjadi 164 KVA, pembangunan gedung genset, gedung CCR, pengadaan tiang flood light dan rehabilitasi rumah dinas serta RTT sisi udara. 
Lebih jauh Umar mengatakan, semua itu bertujuan agar Bandara SA Amir, layak dan memenuhi syarat dalam pelayanan, keamanan dan keselamatan penerbangan pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737-300/400 sampai boeing 737-900 ER. “Ini merupakan upaya pihak kami agar bandar udara ini representatif bagi pengguna jasa penerbangan di kawasan timur Sulawesi Tengah. 
Dengan meningkatkan program pembangunan yang terarah dan terprogram secara rinci dan tepat guna oleh Kementerian Perhubungan,
Bandar Udara SA Amir mendapat kucuran anggaran APBN-P senilai Rp 6,5 milyar untuk pengadaan dan pemasangan DVOR/DME lengkap dengan gedungnya di ujung landasan Palu. 22 terpasang navigasi tercangih untuk keselamatan penerbangan, pengadaan mobil pemadam PKP-PK Tipe II, pemasangan genset 250 KVA, mengerjakan pelapisan landasan seluas 6000 x 30 m dengan rehabilitasi gedung terminal serta pemindahan-pemindahan fasilitas komunikasi AFTN-PTT dari Gorontalo–Luwuk, pengadaan mobil truk, pengadaan fasilitas recorder.
Umar mengatakan, mudah-mudahan tahun 2012 ini pihaknya mengusulkan peningkatan lalu lintas udara dengan kenaikan kelas bandara menjadi Kelas II. Kedepan kegiatan yang lebih penting antara lain pembentukan lahan perpanjangan R/W 400 m x 150 m, overlay landasan, hingga tahun 2013 nanti program kontruksi perpanjangan R/W 400 x 30 m sehingga R/W menjadi 2250 m x 30 m dapat didarati pesawat Boeing 737-400 Boing 737900 ER secara full (Sumber : http://www.harianjayapos.com)