(Dari berbagai sumber)
Dalam berbagai literatur geologi disebutkan tentang Banggai Basin yang adalah salah satu sumber dari keberadaan minyak bumi dan gas alam. Proses terbentuknya formasi geologi cekungan Banggai merupakan sebuah cekungan yang berumur Neogen akhir (23 ± 0.05 juta tahun yang lalu).
Banggai-Sula Microcontinent merupakan bagian dari lempeng benua Australia-New Guinea yang terlepas selama zaman Mesozoik akhir. Bisa dilihat dari adanya kesamaan dalam stratigrafi Pra-Cretaceous berada diatas basement (batuan dasar) Paleozoic granitic dan metamorphic. Selama periode Miosen hingga Pliosen, microcontinent bertubrukan dengan lempeng Asiatic yang kemudian menghasilkan obduction ke arah timur dari ophiolite di Timurlaut Sulawesi.
Minyak bumi merupakan pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan
hewan pada zaman purba jutaan tahun, organisme-organisme
tersebut kemudian dibusukkan oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur
dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan suhu yang
tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah
menjadi minyak yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu
pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler, maka dengan
prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan
bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang
tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam batuan tersebut.
Pada daerah lapisan bawah
tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau
cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan
yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedang
di atas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika
cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan
dilakukan dengan jalan pengeboran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar