Ternyata kualitas pendidikan di Banggai-Banggai Kepulauan teratas dibanding daerah-daerah lain termasuk ibukota Palu, begitulah berita yang di sadur dari radarsulteng.com :Hsil ujian nasional (unas) tingkat SMA/MA dan SMK akan diumumkan hari ini (Kamis, 18/6). Tahun ini (2009), tercatat sebanyak 6.865 atau 25,97 persen dari 26.433 siswa peserta ujian tidak lulus. Jumlah siswa sebanyak itu menyebar di setiap kabupaten dan kota se Sulteng.
Dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Daerah Sulteng yang diolah Radar Sulteng memperlihatkan, Kabupaten Buol sebagai kabupaten paling ujung utara di Sulteng, paling jeblok tingkat kelulusannya dan berada di urutan ke 10 dari 10 kabupaten dan kota di Sulteng.
Di kabupaten yang dipimpin Amran Batalipu itu, lebih dari separoh siswanya tidak lulus. Dari 1.266 siswa, sebanyak 672 atau 53.08 persen siswanya tidak lulus.
Sementara Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), menorehkan sejarah baru. Kabupaten yang dipimpin Irianto Malinggong itu, hanya 164 siswanya yang tidak lulus atau 10.56 persen dari 1.553 peserta ujian. Dengan kata lain, 89,44 siswa di Bangkep lulus. Berdasarkan rangking, kabupaten tersebut berada di urutan pertama.
Sementara kota Palu, sebagai ibukota Sulteng, prestasinya tidak terlalu bagus tahun ini. Palu hanya berada di rangking empat di bawah Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Banggai (selengkapnya lihat grafis).
Dari jumlah siswa yang tidak lulus, terdapat 11 sekolah SMA/MA yang siswanya tidak lulus 100 persen di tiap program IPS dan IPA. Untuk program IPS, yaitu MAS Tarbiyatunnasyin N W Pasir, MA DDI Bangkir, M At Thoyyibah Binangga, MA Nurul Falah Kawatuna, MAS Uswatun Hasanah Modo, SMAN 1 Bukal.
Sementara untuk program IPA yaitu MA Al Ikhlas Pamona Selatan, SMAN 1 Biau, MA Alkhairaat Ampana, SMAN 1 Bukal dan SMA Swadaya Palu.
Hasil unas tahun ini menjadi bahan evaluasi bagi jajaran dinas pendidikan kabupaten dan provinsi.
Hasil unas Provinsi Sulteng dipaparkan panitia unas provinsi di ruang Kepala Disdik Daerah Sulteng H Abubakar Almahdali SE, kemarin (17/6). Hadir pada pemaparan itu seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota se Sulteng serta Rektor Untad Drs H Sahabuddin Mustapa MS.
Melihat hasil yang dicapai pada unas tahun ini, Sahabuddin mengatakan, merupakan upaya maksimal yang telah dilakukan. ‘’Inilah hasil dari upaya yang maksimal. Tidak perlu kita saling menyalahkan. Saya berharap hasil ini menjadi bahan evaluasi semua pihak terkait,’’ katanya.
Sementara Abubakar Almahdali mengklaim, hasil unas Sulteng tahun ini masih lebih baik dibanding tahun lalu. Tahun lalu, dari jumlah siswa 21.087, sebanyak 5.518 siswa atau 26,16 persen siswa di Sulteng tidak lulus. Atau tahun ini kelulusan meningkat 0,19 persen. Abubakar mengatakan, tingkat persentase kelulusan di setiap mata pelajaran mengalami peningkatan.
Selain itu, tingginya kelulusan tahun ini karena standar nilai soal tahun ini yang meningkat. Diketahui bahwa, standar nilai kelulusan tahun ini naik dari 5,25 menjadi 5,50 untuk SMA dan 7,00 untuk SMK. Peserta unas dinyatakan lulus jika memenuhi standar nilai rata-rata minimal 5,50 untuk semua mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
Disamping itu juga mata pelajaran yang diujikan bertambah tiga dari umumnya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi untuk IPS ditambah Matematika, Sosiologi dan Geografi. Begitu pula berlaku di program IPA dan Bahasa. Yang membanggakan, kata Abubakar, banyak siswa di Sulteng yang memperoleh angka sembilan.
Dia juga mengatakan, dengan hasil unas tahun ini setidaknya bisa memberikan gambaran kalau sebaran pendidikan di Sulteng sudah cukup merata. “Itu dilihat dari jumlah kelulusan siswa di Banggai Kepulauan yang cukup tinggi,” ujar Abubakar pada konferensi pers kemarin di ruangannya.
Hasil unas kali ini juga berbeda dengan tahun lalu. Untuk Madarasah Aliyah ditambah program Agama selain tiga program lazimnya yaitu IPS, Bahasa dan IPA. Hanya dua kabupaten yang tercatat madrasah aliyahnya menyertakan program agama, yaitu Kabupaten Banggai dan Morowali.
Hasil unas tahun ini juga membawa kegembiraan bagi sejumlah sekolah dan siswanya. Lima besar sekolah yang mencatat prestasi luar biasa untuk nilai paling tinggi jumlah nilainya. Untuk SMA/MA program bahasa diborong kota Palu dan Kabupaten Banggai yaitu SMA Bala Keselamatan Palu, MA Alkhairaat, MAN Model Palu, SMA 3 Palu dan SMA 1 Banggai.
Sementara program IPS SMA/ MA, dipegang SMA GKLB Luwuk, MA Nurul Iman Kolak (Bangkep), MAS Darul Ulum Toili, dan SMA YPLP PGRI Gumbasa Palu. Program IPA, SMA Karunadipa berada di urutan pertama siswanya dari 149 sekolah, menyusul SMA GKLB Luwuk, SMA Madani Palu, SMA 1 Palu dan SMA 1 Luwuk. Sementara untuk SMK, sekolah yang paling tinggi nilai kelulusannya ialah SMKP KSM Banggai, SMK Swakarya Tolitoli, SMK 2 Tolitoli, SMK 2 Bungku Barat Morowali dan SMK Bina Potensi Palu.
Sedangkan siswa yang memperoleh nilai paling tinggi yaitu Litna Dikamawo Tobondo dari SMA Bala Keselamatan Palu untuk program Bahasa, Sheren dari SMA Karunadipa Palu (IPA), Ekawati Sulaiman dari SMA 1 Tolitoli (IPS).
Sementara untuk MA dipegang Ragwan dari MA Alkhairaat Palu (Bahasa), Ahmad Reza dari MAN 1 Palu (IPA), Ali Usman dari MAN Tolitoli (IPS). Sementara untuk program Agama dipegang Kisman dari MAS Alkhairaat Luwuk.
Sementara untuk SMK, siswa yang paling tinggi nilainya dari ribuan SMK se Sulteng ialah atas nama Ronny Yohanes Masinambouw dari SMK 2 Palu. (Sumber Radarsulteng.com)