Minggu, 30 Agustus 2009
Kisruh Donggi-Senoro
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan tidak berminat membeli gas dari kilang Donggi-Senoro karena harga gas di mulut sumur dinilai mahal sebesar 6,16 dolar AS per meter kubik british thermal unit (MMBTU).
"Terlalu mahal, sehingga kami belum mempertimbangkan untuk membeli," kata Dirut PGN, Hendi P Santoso, usai acara Berbuka Puasa Direksi BUMN" di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Jumat.
"Jika dibawa ke Pulau Jawa harganya bisa menjadi 12-13 dolar AS per meter kubik. Ini artinya sama dengan harga solar," tegasnya.
Diketahui, dua calon pembeli gas Senoro yang berlokasi di Sulawesi Tengah itu yaitu Kansai Electric dan Chubu.
Belakangan Kansai menarik diri sehingga praktis pembeli dari luar negeri tinggal Chubu.
Namun dua calon konsumen dalam negeri yakni PT PLN, dan PGN Tbk, dan sejumlah pabrik pupuk menyatakan minat untuk membeli gas Senoro.
Akan tetapi, Hendi berpendapat, harga yang ditawarkan Senoro masih tinggi, sehingga pihaknya akan kesulitan menjual gas tersebut kepada calon pelanggan.
Hendi pun membandingkan, harga jual gas yang dijual PGN saat ini hanya 5,6 dolar AS per meter kubik (Sumber : Antaranews.com)
Sabtu, 15 Agustus 2009
Fakta menarik tentang Timbunan Lemak di Perut kita
Jangan berkecil hati bila timbunan lemak menutupi perut Anda. Tanpa perlu operasi sedot lemak, perut ramping pun bisa jadi kenyataan.
6 Fakta tentang LEMAK
1. Semua lemak tidak sama.
Kelebihan kalori yang masuk ke dalam tubuh kita disimpan ke dalam dua tempat; yaitu di bawah kulit (subcutaneous fat) untuk jangka panjang, dan di bagian perut (visceral fat) untuk jangka pendek. Visceral fat disebut juga lemak omental yaitu lemak pada omentum, sepotong jaringan yang menempel pada perut tepatnya di bawah otot abdominal.
2. Lemak yang tidak terlihat adalah yang paling berbahaya.
Waspadai lemak yang tidak terlihat. Terlalu banyak lemak yang tersembunyi di dalam tubuh dapat menimbulkan masalah besar seperti meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida, gula dan tekanan darah yang tinggi, resistensi insulin dan peradangan yang tak kunjung sembuh. Semua masalah tersebut dapat menyebabkan beragam penyakit seperti demensia (penurunan daya ingat), kanker, penyakit hati, dan diabetes.
3. Stres membuat Anda gemuk.
Stres tidak hanya membuat Anda ingin makan es krim, tetapi juga memicu terlepasnya kortisol (hormon stres) yang menyebabkan Anda mudah lapar. Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki untuk mengurangi stres.
4. Waspadai apa yang Anda makan.
Mengonsumsi makanan berlemak tanpa menghitung asupan dan jenis lemak yang dimakan dapat menyebabkan lemak perut menumpuk lebih banyak. Perhatikan apa yang Anda konsumsi sekarang juga karena lemak tak jenuh tak hanya buruk bagi bentuk pinggang, tetapi juga bagi pembuluh darah Anda.
5. Mengurangi lemak perut tidaklah sulit.
Jika Anda tidak kelebihan berat badan, tetapi masih memiliki kelebihan ukuran di pinggang, cara tercepat untuk menghilangkannya adalah dengan berjalan kaki. Menyediakan waktu 30 menit setiap hari dapat mencegah sel-sel lemak berkembang lebih banyak.
6. Gandum dapat mengusir lemak perut.
Jika Anda dan seorang teman sedang melakukan diet bersama, dengan cara Anda mengonsumsi gandum, sementara teman mengonsumsi nasi, Anda berdua mungkin akan kehilangan jumlah bobot yang sama. Perbedaannya, perut Anda akan terlihat lebih ramping! (Sumber : Kompas.com).
Jumat, 14 Agustus 2009
Potensi GRANIT BANGGAI SULAWESI TENGAH
Kepala Bidang Geologi Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Banggai, Mohammad Arif di Luwuk, Sabtu, mengatakan sesuai hasil penelitian permukaan oleh tim bentukan instansinya beberapa tahun lalu, Kecamatan Luwuk, Luwuk Timur, dan Mamasa, merupakan wilayah persebaran batuan granit tersebar.
Granit di kecamatan-kecamatan ini memiliki tekstur faneritik dan bercorak merah, merah muda, kecoklatan, dan merah ros.
Para peneliti juga memastikan hamparan batuan granit di wilayah Kabupaten Banggai umumnya berbentuk bukit utuh serta sebagian kecil dalam bentuk bantuan lepas dengan ukuran besar dan kecil.
Kondisi demikian ini memudahkan untuk ditambang, terlebih letaknya hanya berada beberapa meter dari pemukaan tanah dan tidak jauh dari ibukota kabupaten.
Namun demikian, Arif mengaku belum ada laporan detail direkomendasikan para peneliti untuk memastikan seberapa besar cadangan granit yang ada di tiga kecamatan tersebut, kecuali hanya angka perkiraan yaitu mencapai jutaan meter kubik.
Menurut dia, Dinas Pertambangan dan Energi setempat selama 15 tahun terakhir sudah beberapa kali mempromosikan potensi bantuan granit yang ada di daerahnya dalam berbagai pameran di dalam dan luar negeri, selain menawarkan langsung kepada calon investor.
Akan tetapi, hingga semester I tahun 2009 belum ada perusahaan yang mengajukan permohonan izin kuasa pertambangan ke pemerintah daerah untuk mengelolanya, padahal Pemkab Banggai sendiri sudah menyatakan tekadnya akan memudahkan semua calon investor yang akan masuk ke derahnya.
Sebenarnya, beberapa tahun lalu sudah ada sebuah perusahaan nasional telah memulai melakukan penambangan granit di Desa Salodik, Kecamatan Luwuk.
Namun, katanya, aktivitas penambangan yang baru berlangsung beberapa bulan itu tiba-tiba dihentikan, karena ada masalah internal dalam perusahaan tersebut.
Arif mengatakan, salah satu faktor yang menjadi kendala para calon investor untuk mengolah bahan tambang di Kabupaten Banggai, yaitu keterbatasan energi listrik dan pelabuhan.
"Saya kira jika kedua infrastuktur ekonomi ini segera dibenahi, akan banyak investasi di sektor pertambangan masuk ke daerah ini," ujarnya.
Bantuan granit merupakan bahan untuk membuat ornamen lantai, dinding, hingga alas meja dan hiasan rumah atau kantor, dengan tingkat kekerasannya hingga mencapai empat kali lipat dari bantuan marmer. Harga jualnya pun jauh lebih mahal dari marmer, sehingga umumnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan interior bangunan milik orang berada (Sumber : news.id.finroll.com)
Olahraga TIDAK AKAN membuat kurus JIKA.........
Berikut berita terkait :
Studi yang dipublikasikan baru-baru ini menyebutkan bahwa wanita yang kelebihan berat badan dan melakukan olahraga beberapa jam setiap harinya selama 6 bulan dalam suatu latihan, tidak mengalami penurunan berat badan secara signifikan dibanding mereka yang tidak melakukan olahraga sama sekali.
Fakta mengenai olahraga tidak membuat kurus ditemukan juga pada seorang anak yang sering melakukan olahraga, tapi justru makan lebih banyak. Ia mengonsumsi 100 kalori lebih banyak setelah berolahraga daripada ketika tidak berolahraga.
Dikutip dari That's Fit, Jumat (14/8/2009), para peneliti menyatakan bahwa pengeluaran energi yang berlebih ketika berolahraga justru memicu pemasukan kalori yang lebih pula.
Melakukan aktivitas olahraga membuat seseorang lebih banyak berdiam diri setelahnya karena kelelahan. Studi tersebut juga menyebutkan bahwa anak sekolah yang melakukan olahraga sebanyak 9 jam seminggunya menjadi lebih sedikit beraktivitas setelahnya dibanding mereka yang hanya berolahraga 2-3 jam seminggunya.
Anak-anak yang sangat aktif berolahraga ternyata lebih banyak berdiam diri di rumah karena kehabisan energi, dan mereka mengonsumsi makanan yang lebih banyak setelah melakukan olahraga.
Makanan yang dikonsumsi setelah berolahraga pun menjadi masalah, karena kebanyakan dari mereka justru mengonsumsi makanan-makanan junk food yang berlemak tinggi.
Terkurasnya energi setelah olahraga memang memicu rasa lapar, dan bila rasa lapar itu tidak dikendalikan, lemak-lemak yang berhasil dibakar pun bisa muncul lagi.
Namun bukan berarti olahraga tidak berguna untuk jantung dan kesehatan tubuh. Studi ini sepertinya hanya ingin mengingatkan, apa gunanya berolahraga jika tidak dapat menahan nafsu makan setelahnya (Sumber : Detik.com).
Kamis, 13 Agustus 2009
2014, Banggai panen ROTAN
Berikut berita lengkapnya :
Ia menjelaskan, pengembangan tanaman rotan dengan memanfaatkan areal hutan negara selama setahun terakhir sejak pertengahan tahun 2008 itu dilakukan di dua tempat, yakni di Desa Tontouan, Kecamatan Luwuk, dan di Desa Baya, Kecamatan Luwuk Timur.
Dinas Kehutanan setempat yang membagikan bibit kepada petani di kedua desa itu, lalu mereka kemudian melakukan penanaman dan memelihara hingga tiba masa panen lima tahun ke depan. "Hasil panen nantinya dinikmati sendiri oleh petani, sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka yang selama ini sangat bergantung dari hasil hutan," katanya.
Mosal menambahkan, selain menguntungkan secara ekonomis, adanya program pengembangan tanaman rotan tersebut, dapat meningkatkan partisipasi masyarakat yang menetap di sekitar kawasan hutan untuk berjuang memelihara dan menjaga kelestariannya.
Karena itu, menurut dia, apabila kegiatan yang diprogramkan instansinya tersebut membuahkan hasil memuaskan, ke depan akan dikembangkan lagi ke desa-desa lain yang berada di sekitar kawasan hutan setempat. "Memang cukup sulit memisahkan warga sejumlah desa di Kabupaten Banggai dengan hutan, karena telah terjalin secara turun temurun. Karena itu, adanya program budidaya rotan ini diharapkan menjadi solusi agar kawasan hutan tetap terjaga kelestarian," kata dia.
Menjawab pertanyaan, Mosal mengatakan para petani yang tergabung dalam kelompok budidaya rotan tersebut nantinya akan dilengkapi dengan surat izin mengolah hutan rakyat, sehingga ketika mereka melakukan panen dan menjual produk hasil hutan yang dikembangkan ini tidak dikejar-kejar petugas. "Kami akan melindungi mereka dengan surat yang diperlukan, agar tetap aman dalam berusaha," katanya (Sumber : Kompas.com).
BATIK Nambo (Akhirnya...)
Minggu, 09 Agustus 2009
Kontroversi LNG Donggi-Senoro, WAPRES ingin untuk di keperluan DOMESTIK
Ini menyusul pembatalan perjanjian jual beli gas antara PT Donggi Senoro LNG sebagai produsen, dengan Kansai Electric Power Co Inc sebagai calon pembeli.
"Oh itu (pembatalan kontrak) bukan maksudnya disyukuri," kata Wakil Presiden di Batam, Jumat 7 Agustus 2009. "Memang saya dan Presiden setuju itu, penuhi dulu kebutuhan dalam negeri."
Sebelumnya, pemerintah belum sepakat soal penjualan gas dari lapangan Donggi-Senoro itu. Kalla dari awal tetap berkeinginan untuk memasok dalam negeri. "Itu harus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Masa kita kekurangan gas mau jual gas," katanya. "Bagaimana negeri maju kalau tanpa gas."
Mengenai pertemuannya dengan bos PT Medco Energi Internasional Tbk, Arifin Panigoro, Kalla mengatakan membicarakan produksi gas Donggi untuk kebutuhan dalam negeri. "Intinya bicara soal energi," ujarnya. "Jangan sampai negara kita punya gas tapi pabrik pupuk tutup karena tidak ada gas."
PT Donggi Senoro LNG, selaku pengelola kilang LNG Donggi-Senoro merupakan perusahaan patungan antara Mitsubishi Corporation (51 persen), PT Pertamina (29 persen), and PT Medco Energi Internasional Tbk (20 persen). (Sumber : vivanews.com)
Kontroversi LNG Donggi-Senoro, BP migas ingin untuk di EKSPOR
Berikut berita terkait :
Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) berharap pemerintah segera mengambil keputusan memberikan izin untuk ekspor gas alam cair (LNG) dari Kilang Donggi Senoro.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat pemerintah segera mengambil keputusan," kata Wakil Kepala BP Migas Abdul Muin di sela acara Diskusi Panel Peningkatan Peran dan Partisipasi Bank BUMN pada kegiatan usaha Hulu Migas, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis 30 Juli 2009.
Muin juga berharap pembeli dari Jepang tidak tergesa-gesa mengambil keputusan mengakhiri kontrak jual beli, karena batas waktu perjanjian awal (HoA) antara konsorsium PT Donggi-Senoro LNG dengan Chubu dan Kansai Electric selaku konsumen, akan berakhir besok.
"Mudah-mudahan ada fleksibilitas dari Jepang." (Sumber : vivanews.com)
Selasa, 04 Agustus 2009
Banggai mengalami anomali Puncak Curah Hujan
Intensitas musim hujan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, bergeser dari siklus 20 tahun, sehingga telah mengganggu aktivitas para petani, nelayan, serta kelompok masyarakat lain setempat yang usahanya bergantung dengan kondisi cuaca.
Pergeseran tersebut terjadi sejak 2005 dan pergeseran terjauh berlangsung pada tahun 2008 lalu.
Jasirin, kepala Stasiun Meteorologi Luwuk (ibukota Kabupaten Banggai), Kamis, menjelaskan puncak curah hujan di daerahnya selama 20 tahun sebelum tahun 2005, selalu terjadi antara bulan Maret hingga Mei.
Akan tetapi, setelah itu, puncak hujan terjadi hanya pada bulan Mei selama 24 hari dengan intensitas curahnya mencapai 188 milimeter.
Bahkan pergeseran ekstrim terjadi pada tahun 2008, di mana puncak hujan terjadi di bulan Juli selama 27 hari dengan besaran curah 466 milimeter, sehingga sempat menimbulkan banjir besar di mana-mana.
Jasirin memperkirakan, pergeseran puncak curah hujan tersebut akibat pengaruh dari pemanasan global yang mendorong terjadinya perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu.
"Pergeseran siklus hujan itu sudah kami diperidiksi sebelumnya, menyusul tingginya tingkat curah hujan lokal di Kabupaten Banggai selama empat tahun terakhir dan merupakan fenomena terbaru," tuturnya.
Menurut dia, munculnya hujan lokal dengan intensitas tinggi juga banyak dipengaruhi oleh rusaknya kawasan hutan dan daerah hijau di perkotaan dalam jumlah besar, selain faktor tingginya polusi udara.
"Masalah-masalah tersebut yang kemudian mengakibatkan daya dukung lingkungan menjadi rendah, sehingga rentan memunculkan bencana banjir, tanah longsor, hingga angin kencang," katanya.
Yang pasti, katanya menambahkan, akibat dampak dari pemanasan global tersebut, telah mempengaruhi jadwal tanam petani, aktivitas nelayan, pelayaran kapal-motor, dan kegiatan penerbangan di daerahnya.(Sumber : antaranews.com)
Senin, 03 Agustus 2009
Pasca berakhirnya batas SAA July 2009, Konsorsium DONGGI-SENORO LNG nego kembali Pembeli dari Jepang.
Berikut berita lengkapnya :
Konsorsium DS LNG akan kembali bernegosiasi dengan pembeli asal Jepang, Chubu Electric dan Kansai Electric pada minggu ini. Konsorsium akan mengusahakan agar pembeli tidak memutuskan kontrak begitu saja akibat persetujuan ekspor LNG Senoro ke Jepang yang belum diberikan pemerintah hingga batas waktu di akhir Juli 2009.
Menurut Vice President Bisnis LNG Pertamina, Hari Yulianto, setelah tenggat waktu akhir Juli lewat, kedua pembeli tersebut bisa mengakhiri kontrak kapan saja.
"Kami akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan proyek ini, termasuk membicarakan lagi hal ini dengan pembeli. Rencananya minggu ini kami akan bertemu dengan pembeli," ujar Hari dalam pesan singkatnya.
Senada dengan Hari, Direktur Operasional Medco, Lukman Mahfoedz menyatakan pihaknya akan terus berusaha meminta kesabaran pembeli untuk agar mau menunggu dengan harapan pemerintah bisa memberikan keputusan secepatnya.
"Dalam hal ini kita mengharapkan pemerintah agar memberikan keputusan terbaik," ungkapnya.
Lukman menyatakan, pihaknya telah merancang proyek ini sedemikan rupa, terobosan baru di pengembangan LNG di Indonesia dengan tidak memberatkan pemerintah untuk cost recovery kilang LNG-dengan demikian memberikan benefit yang maksimum bagi negara.
"Sesuai dengan peraturan perundangan untuk alokasi domestik (25%) dengan pengalokasian 70 mmscfd bagi keperluan domestik yang lain. Persetujuan pemerintah juga telah didapat dalam beberapa hal penting seperti Struktur Bisnis (BP Migas 2007), BKPM untuk pendirian kilang LNG (2007), GSA ditandatangan Januari 2009, Amdal ( 2008). Jadi mudah-mudahan berdasarkan hal-hal tersebut Pemerintah dapat memberikan persetujuan," paparnya.
(Sumber : Detik.com)