Kamis, 16 Agustus 2012

Sekilas tentang Cekungan Banggai (Banggai Basin)

(Dari berbagai sumber)

Dalam berbagai literatur geologi disebutkan tentang Banggai Basin yang adalah salah satu sumber dari keberadaan minyak bumi dan gas alam.  Proses terbentuknya formasi geologi  cekungan Banggai merupakan sebuah cekungan yang berumur Neogen akhir (23 ± 0.05 juta tahun yang lalu).
            
Banggai-Sula Microcontinent merupakan bagian dari lempeng benua Australia-New Guinea yang terlepas selama zaman Mesozoik akhir. Bisa dilihat dari adanya kesamaan dalam stratigrafi Pra-Cretaceous berada diatas basement (batuan dasar) Paleozoic granitic dan metamorphic. Selama periode Miosen hingga Pliosen, microcontinent bertubrukan dengan lempeng Asiatic yang kemudian menghasilkan obduction ke arah timur dari ophiolite di Timurlaut Sulawesi.

Minyak bumi merupakan pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan pada zaman purba jutaan tahun, organisme-organisme tersebut kemudian dibusukkan oleh mikroorganisme dan kemudian terkubur dan terpendam dalam lapisan kulit bumi. Dengan tekanan dan suhu yang tinggi, maka setelah jutaan tahun lamanya, material tersebut berubah menjadi minyak yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler, maka dengan prinsip kapilaritas, minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam batuan tersebut.

Pada daerah lapisan bawah tanah yang tak berpori tersebut dikenal dengan nama antiklinal atau cekungan. Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah berupa air, lapisan di atasnya berisi minyak, sedang di atas minyak bumi tersebut terdapat rongga yang berisi gas alam. Jika cekungan mengandung minyak bumi dalam jumlah besar, maka pengambilan dilakukan dengan jalan pengeboran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar