Kamis, 08 Agustus 2013

Pemekaran SULTIM kandas atau tertunda ?

Akibat tidak serinya Forum Percepatan Pemekeran Provinsi (FP3) Sulawesi Timur (Sultim), membuat harapan besar masyarakat di wilayah Timur Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk membentuk Daerah otonomi Baru (DOB) akhirnya kandas ditengah jalan.

Terbukti, pada pembahahasan DOB di tingkat Komisi II Dewan Perwakilan rakyat (DPR RI) yang digelar. Kamis (11/07/2013) lalu, FP3 Sultim belum dapat  melengkapi persyaratan sesuai permintaan yang diamanahkan oleh Undang-Undang.

Pernyataan tersebut diungkapkan anggota komisi II DPR RI, Murad U Nasir, ditemui satusulteng.com di kediamannya belum lama ini. Murad U Nasir mengatakan, hal itu membuat pembahasan Provinsi Sultim terpaksa dikeluarkan dari ke-28 pembahasan DOB yang sementara digodok Komisi II DPR RI.

“Pembahasan DOB Sultim ditunda, kalau kemarin Sultim masuk dalam pembahasan 28 DOB, tapi sekarang sudah dikeluarkan karena persyaratan belum terpenuhi,” ungkap Murad U Nasir.

Lebih lanjut mantan Ketua DPRD Sulteng tersebut mengatakan, saat ini yang masuk dalam pembahasan  calon DOB adalah daerah  yang baru berjuang antara lain, Provinsi kepulauan Talaut Sulawesi Utara dan Provinsi Bolaang Mongondow Raya.

Politisi senayang asal Partai berlambang beringin itu berharap agar masyarakat Sultim bersikap kritis atas hal itu dan menanyakan kinerja FP3 Sultim selama ini. Karena selama ini perjuangan panjang yang dilakukan masyarakat Sultim selama ini hanya sia-sia dan tidak membuahkan hasil yang memuaskan, disebabkan oleh ketidak seriusan FP3 Sultim.

“Intinya FP3 tidak serius, kalau serius sudah lama Sultim mekar, saya harap masyarakat kita bersikap kritis atas hal ini,” pungkasnya.

Bukti ketidak seriusan FP3 Sultim itu kata Murad U Nasir, terlihat hingga saat ini belum ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh gubernur dan DPRD Sulteng. Seharusnya FP3 Sultim melakukan pendekatan kepada Gubernur, DPRD tingkat I dan II , serta Pemerintah Daerah  (Pemda) Kabupaten yang masuk dalam lingkup Sultim agar bisa bekerja komprihensif guna melengkapi persyaratan pemekaran (Sumber : http://www.satusulteng.com).

Yang paling esensi adalah harus sabar, tetap berjuang lagi, jaga agar daerah BABASAL dan daerah Sultim lainnya tetap kondusif karena kita memiliki potensi SDA Gas dan Minyak yang akan menopang Sulteng, posisi tawar tetap tinggi karena daerah strategis karena itu atur strategi lagi dan evaluasi kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar