Senin, 09 November 2009

PAHLAWAN NASIONAL PERTAMA dari ETNIS TIONGHOA : JOHN LIE

Perjuangan bertahun-tahun agar John Lie (alm) menyan-dang gelar pahlawan nasional, akhirnya dikabulkan tahun 2009 ini. Diperoleh kabar, keluarga John Lie telah diundang Presi-den SBY ke Istana Negara ter-kait penganugerahan gelar pahlawan nasional yang perta-ma bagi seorang pejuang Indo-nesia keturunan etnis Cina. “Terkait hari pahlawan (10 No-vember) nanti, keluarga John Lie telah diundang ke Istana,’’ ungkap sejarawan Unsrat, Drs Raymon Mawikere MHum kepada Komentar di Manado, kemarin (08/11).
Menurut Mawikere, usulan John Lie agar digelari pahlawan nasional, disampaikan Yayasan
Nabil (National Building), Uni-versitas Sam Ratulangi, Uni-versitas Paramadina dan Ya-yasan Lokon. Usulan disam-paikan lewat dinas sosial di daerah yang kemudian dite-ruskan ke Departemen Sosial, untuk dikaji oleh tim khusus untuk itu. “Di tim pengaji su-dah lolos dan kini diperoleh kabar dari Yayasan Nabil te-lah dipastikan bahwa Laksa-mana Muda John Lie akan di-gelar pahlawan nasional oleh presiden,’’ tukas Mawikere.
Dikatakannya, John Lie yang dilahirkan di Manado (Kampung Kanaka), 9 Maret 1911 dengan nama lengkap Jahja Daniel Dharma, bakal menjadi salah satu pahlawan nasional yang unik. Itu kare-na dia adalah satu-satunya pahlawan nasional keturunan Cina. Semasa perjuangan dulu, John Lie dikenal sebagai nakhoda yang taat beribadah.
Berbagai kisah heroik peng-anut Kristen Protestan ini, sempat dimuat di sebuah majalah Amerika Serikat, terutama kehebatan John Lie sebagai nakhoda kapal seder-hana pengangkut logistik yang mampu berkali-kali menerobos blokade pertahan-an laut Belanda yang diper-kuat kapal perang dengan persenjataan lebih lengkap. Semasa hidup, suami dari Margaretha Dharma Angkuw ini menerima seabrek bintang jasa. Di antaranya Tanda Kehormatan Satya Dharma, Bintang Jalasena, Bintang Kartika Eka Paksi Klas III, dan Medali Sewindu Angkatan Perang RI (Sumber : Hariankomentar.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar