Minggu, 09 Agustus 2009

Kontroversi LNG Donggi-Senoro, WAPRES ingin untuk di keperluan DOMESTIK

Sementara Wapres bersikeras bahwa gas dari LNG Donggi-Senoro untuk keperluan DOMESTIK atau DALAM NEGERI.

Pemerintah rupanya sudah sepakat soal penjualan gas Donggi Senoro. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, Presiden sudah setuju produksi gas alam cair (LNG) Donggi-Senoro, Sulawesi Tengah, untuk pasokan domestik.

Ini menyusul pembatalan perjanjian jual beli gas antara PT Donggi Senoro LNG sebagai produsen, dengan Kansai Electric Power Co Inc sebagai calon pembeli.

"Oh itu (pembatalan kontrak) bukan maksudnya disyukuri," kata Wakil Presiden di Batam, Jumat 7 Agustus 2009. "Memang saya dan Presiden setuju itu, penuhi dulu kebutuhan dalam negeri."

Sebelumnya, pemerintah belum sepakat soal penjualan gas dari lapangan Donggi-Senoro itu. Kalla dari awal tetap berkeinginan untuk memasok dalam negeri. "Itu harus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Masa kita kekurangan gas mau jual gas," katanya. "Bagaimana negeri maju kalau tanpa gas."

Mengenai pertemuannya dengan bos PT Medco Energi Internasional Tbk, Arifin Panigoro, Kalla mengatakan membicarakan produksi gas Donggi untuk kebutuhan dalam negeri. "Intinya bicara soal energi," ujarnya. "Jangan sampai negara kita punya gas tapi pabrik pupuk tutup karena tidak ada gas."

PT Donggi Senoro LNG, selaku pengelola kilang LNG Donggi-Senoro merupakan perusahaan patungan antara Mitsubishi Corporation (51 persen), PT Pertamina (29 persen), and PT Medco Energi Internasional Tbk (20 persen). (Sumber : vivanews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar